Void Bastards adalah kejutan yang menyenangkan ketika pertama kali diluncurkan pada tahun 2019 berkat estetika buku komiknya, selera humornya yang tinggi, dan pendekatan yang sangat imersif dan terinspirasi dari sim untuk genre roguelike. Daripada tetap berpegang pada blasternya, dan membuat sekuel yang aman, pengembang Blue Manchu malah pergi ke dunia barat yang liar (yah, setara dengan luar angkasa) dan mengganti genre. Sayangnya, pendekatan baru ini belum sepenuhnya membuahkan hasil.
Anda bermain sebagai kru tituler Wild Bastards, pasukan beranggotakan 13 orang yang melakukan perlawanan terhadap Chaste yang maniak, dan keturunannya yang telah berhasil mengirim 11 orang dari Anda. Tiba-tiba, duo yang tersisa diselamatkan oleh pesawat luar angkasa yang dikenal sebagai The Drifter. Masing-masing dari 13 karakter memiliki senjata dan kemampuannya sendiri, dan dapat dikirim dalam kelompok yang terdiri dari dua orang untuk bertarung di Showdowns — memungkinkan Anda untuk bertukar di antara mereka sesuka hati.
Seperti Void Bastards sebelumnya, Wild Bastards mempertahankan gaya buku komik dan pendekatan roguelike. Namun kali ini ada kampanye nyata dengan perkembangan tertentu. Anda melakukan perjalanan melalui berbagai galaksi yang mendarat di planet untuk mencari perlengkapan baru, penggemar kru, dan Pertarungan yang penuh kekerasan. Namun, bajingan Anda bisa berselisih, yang berarti mereka tidak akan datang bersama, sehingga Anda harus memperbaiki hubungan karena beberapa hal.
Namun Showdowns adalah tempat di mana game tersebut benar-benar mencoba membentuk identitasnya sendiri. Alih-alih gaya sim imersif dan lambat seperti game pertama di mana Anda akan menjelajahi kapal besar, pertemuan Wild Bastards adalah segmen penembak arena yang singkat. Dan meskipun kami menyukai penembak arena yang bagus, mereka terasa seperti kemunduran dari penawaran game sebelumnya. Sebagian besar penembak arena dikenal karena gameplaynya yang seru, tetapi sampai Anda mendapatkan beberapa peningkatan, kecepatannya hampir sama dengan Void Bastards.
Meskipun menurut kami merupakan hal yang bagus bahwa Blue Manchu mengembangkan cabang untuk tindak lanjutnya, keduanya terlalu berbeda, tetapi juga tidak cukup berbeda. Kami akan senang melihat gameplaynya ditingkatkan sedikit lebih jauh agar lebih sesuai dengan aspek penembakan di arena, atau untuk memiliki sesuatu yang lebih mirip dengan pendahulunya, lengkap dengan konsep hebat dari game ini.
Wild Bastards memang bagus, tapi pukulannya tidak sekeras yang kita harapkan. Meski begitu, arahan seni dan tulisan fantastis dari studio ini terus bersinar, cukup untuk menjadikan judul ini layak untuk disimak.